Sejarah Kota Tua Jakarta

Mungkin kalian sudah tahu tempat wisata Kota tua yang terletak di Jakarta, yang mana pada zaman dahulu awal Kota Tua itu tersebut merupakan suatu perkembangan ekonomi pada bangunan, dan hingga sekarang ini Kota tua menjadi populer dan terkenal karena dengan tempatnya yang memberikan suatu ornamen bangunan tua sama seperti namanya, tidak hanya itu saja disana juga banyak pertunjukan dari patung, sepeda ontel pada zaman Belanda kuno dan banyak lainnya.

Sejarah Kota Tua Jakarta

Pelabuhan Sunda Kelapa pada awalnya bernama Kalapa dan merupakan milik kerajaan Pajajaran. Ketika tentara dari Demak dan Cirebon mengambil alih daerah ini, pemimpin mereka bernama Fatahillah membangun sebuah kota di sekitar pelabuhan. Kota itu bernama Jayakarta. Saat ini, tanggal berdirinya Jayakarta pada 22 Juni 1527 menjadi hari jadi Jakarta.

Pada tahun 1619, Perusahaan Hindia Timur Belanda, yang dikenal sebagai VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) di bawah Jan Pieterszoon Coen merebut Jayakarta dan mengubah namanya menjadi Batavia, sebagai sisa dari bapak pendiri mereka, Batavir.

Sejak itu VOC membangun banyak gedung di kawasan ini. Namun, ketika VOC bangkrut pada tahun 1799, daerah ini ditinggalkan. Gubernur Jenderal berikutnya, Daendels, merobohkan beberapa bangunan ini dan menggunakan bahan-bahannya untuk membangun kota baru bernama Nieuw Batavia alias Weltevreden di daerah yang dikenal sebagai Lapangan Banteng.

Untungnya, masih banyak bangunan indah yang masih tersisa di Kota Tua Jakarta. Setelah terbengkalai, kini pemerintah mulai merevitalisasi kawasan ini. Beberapa bangunan sudah direnovasi, dikembalikan ke kondisi prima. Enam di antaranya difungsikan sebagai museum, karenanya kami juga menyaran anda juga tidak harus melupakan sebuah keuntungan yang membuat anda merasa nyaman dan bersantai dengan memainkan situs slot online judi online yang akan kami berikan berupa situsnya.

Toko Merah

Dalam bahasa Inggris nama bangunan tersebut berarti Toko Merah. Itu mendapat namanya karena secara harfiah memiliki dinding merah. Dibangun pada tahun 1730 untuk kediaman Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhof dan beberapa penerusnya. Sejak itu berubah kepemilikan menjadi perkantoran, toko, bank dan akhirnya dipugar pada tahun 2012 dan menjadi function hall.

Cara Pergi ke Kota Tua Jakarta

Cara termudah untuk mencapai kota tua adalah menggunakan transportasi umum seperti bus TransJakarta (koridor 1: Blok M – Kota) dan Kereta Commuter Line. Mereka akan berhenti di Stasiun Jakarta Kota alias stasiun kereta Beos.

Meskipun menggunakan mobil pribadi adalah cara yang paling nyaman, lalu lintas di sekitar kota tua sangat ramai sepanjang hari dan sulit untuk menemukan tempat parkir, kecuali jika Anda datang pagi-pagi.

Istirahat sejenak di Kota Tua Jakarta

Menjelajahi kota tua bisa sangat menantang, sebagian besar karena panasnya serta areanya yang luas. Untungnya, ada beberapa restoran, kafe, dan kantin di dekat alun-alun Fatahillah.

Yang terbesar adalah Cafe Batavia, tepat di depan Museum Sejarah Jakarta. Restoran ini menyajikan santapan mewah. Interiornya dihiasi dengan furnitur klasik dan foto-foto lama di mana Anda dapat melihat sekilas Jakarta di masa lalu.
Jika Anda hanya membutuhkan minuman dingin, ada toko serba ada di sebelah Cafe Batavia.
Jika Anda lebih suka bersantai sedikit di kafe, ada beberapa kafe di sisi barat Museum Fatahillah.

Mengenai sebuah sejarah Kota Tua yang merupakan destinasi jakarta sehingga banyak yang mengunjungi demi mendapatkan sebuah moment bagus bersama teman, sahabat, serta keluarga, Akan tetapi kalian juga tidak harus melupakan sebuah sejarah Kota Tua tersebut.